Senin, 12 Januari 2009

Raker 2 Tahun Yayasan Baitul Maal Totabuan

“Penghimpunan Zakat, Butuh Keteladanan, Bukan Imbauan”

Bulan Nopember 2008 lalu, tepatnya tanggal 18, Yayasan Baitul Maal Totabuan memasuki usia tahun kedua, oleh karena itu Pengurus berinsiatif mengadakan acara rapat kerja dengan tujuan utama, mengevaluasi apa yang sudah dilaksanakan selama 2 tahun terakhir, membuat rencana kerja, dan restrukuturisasi pengurus, dengan harapan agar lembaga dapat bergerak dengan lebih terarah dan maksimal.

Acara tersebut dilaksanakan selama 2 hari, yaitu Hari Minggu 23 Nopember dan Minggu berikutnya 30 Nopember, dengan mengambil tempat Aula Rapat Gedung Aditrina Kemang Jakarta selatan.Dalam acara tersebut, banyak hal yang dibahas, hingga pada hari terakhir pertemuan, ketua siding Muliadi Mokodompit, membagi 4 komisi yang bertugas memberikan masukan dan rekomendasi kepada pengurus. Ke 4 komisi yang dibentuk tersebut adalah :

A. Komisi Organisasi & Rekomendasi, yang diketuai Ir.Ridwan Lasabuda, MSi

B. Komisi Penghimpunan (Ziswaf) Zakat, Infaq, sedekah & Waqaf) yang diketui, Drs.M.Jasmin Damopolii

C. Komisi Prasarana Lembaga, dengan Ketua Ir.Denny Kamsi

D. Komisi Komunikasi & Publikasi, dengan ketua H.Achmad Marendes, MBA

Masing-masing komisi menyampaikan pandangan dan saran sesuai bahasan bidangnya.

Diantara pandangan yang menjadi perhatian khusus antara lain disampaikan oleh ;

A. H.AR.Mokodompit, SE. dalam penyampaianya, beliau banyak menyoroti perlunya pemberdayaan pengurus yang ada di tingkat local, khususnya di Bumi Totabuan, sehingga program dapat berasal dari inisiatif bawa dan pihak Jakarta tinggal mensuport. Selain itu juga beliau menyarankan agar kiranya pengumpulan zakat agar harus terkoordinasi dengan rapi agar semua wajib zakat asal Bumi Totabuan dapat lebih mudah dan mengerti serta tau mengenai penghimpunan dan penyalurannya.

B. H.Marsma Purn.Santos Mokoginta, dalam pandangannya, mantan Ajudan Jendral M.Jusuf ini, mengharapkan kiranya Yayasan Totabuan dapat menjadi pelopor dalam menghimpun gagasan dan pemikiran terbaik untuk konsep pembangunan masyarakat di Bumi Totabuan, beliau bahkan memberikan konsep pemikiran yang tertuang dalam bentuk catatan dan pemikiran yang sangat konstruktif dan inovatif.

C. H.Supardan Modeong, SH,MH, dalam pandangannya, Dosen STPDN Bandung ini, menyoroti pentingnya menjalin hubungan silaturahim yang lebih terkoordinir antar masyarakat Totabuan perantauan, selain itu, dalam penghimpunan zakat, tidak perlu ada Perda Zakat, melainkan cukup dengan peraturan Pemerinta, seperti Gubernur, Bupati atau Walikota. Staff Ahli Mendagri dan Ahli perundang-undangan yang banyak diminta Pemda di Indonesia dalam penyusunan Perda ini, juga menyampaikan bahwa apa yang dilakukan Yayasan Totabuan selama ini tinggal dirapikan saja.

D. Hj.Dasima Kosasih Mokodongan, yang antara lain menyampaikan, bahwa , kitalah yang harus memulai sebelum mengajak masyarakat lainya dalam memajukan Yayasan Totabuan, Suara Totabuan , beliau menjadi orang pertama yang akan mengiklankan usaha beliau yang ada di komplek Wisma Bogani Pondok Gede.

Sedangkan peserta lain umumnya menyampaikan harapan, saran dan masukan yang sangat bergarga untuk perjalanan lembaga kedepan.

Intinya, Semua sepakat bahwa penghimpunan Zakat hanya akan maksimal apabila pengurus sendiri yang akan memulai, dan yang terpenting ketauladan para Tokohnya. “Tidak cukup hanya imbauan, tapi yang dibutuhkan keteladanan”. (AF)


1 komentar:

BOGANI Jogja mengatakan...

om...
tolong backlink torang pe blog..
boganijogja@blogspot.com
makase...

TONGGINA

Dalam kehidupan sehari – hari kita selalu berusaha mengarah ke hal – hal yang baik sebagai semangat serta gairah hidup. Berikut ini ada beberapa tonggina yang perlu kita camkan :

Pertama :
”Hormatilah dan selalu takzim pada orang tuamu. Hiburlah merekan dengan kemuliaan akhlakmu dan janganlah berkata keras atau ucapan yang menyinggung perasaannya. Sesungguhnya kemuliaan seorang muslim itu terletak pada cara dirinya menghormati orang tuanya, serta pribadi yang membawa keteduhan, rendah hati penampilannya dan lemah lembut tutur katanya.”

Kedua :
”Latihlah dirimu untuk sholat tepat pada waktunya. Biasakan dan berusahalah untuk selalu mengajak teman melakukan sholat berjamaah serta upayakan dengan segala kemauan yang kuat agar dapat bangun di tengah malam untuk shalat tahajud. Pada saat itu, luluhkan dirimu dalam samudera zikir dan perbanyaklah berdoa.”

Ketiga :
”Selalu siap untuk untuk memberi pertolongan atas dasar al birri wat – taqwa, dan jangan menunggu agar orang lain meminta jasamu. Ulurkanlah tanganmu bagi mereka yang sangat membutuhkan pertolongan.”

Keempat :
”Jagalah lidahmu, jangan berdusta. Janganlah terlena karena terlalu banyak canda dan tawa, hadapilah hidup ini dengan penuh keseriusan.”

Kelima :
”Bekerjalah dengan selalu berusaha agar ada hal baik yang selalu engkau kerjakan. Janganlah dibiarkan satu hari berlalu tanpa adanya amalan. Sesungguhnya harga final seseorang itu terletak pada dua hal, yaitu : Iman sebagai asset ilahiyyah, serta amal sebagai realisasi cintamu kepada-Nya. Oleh karena itu bekerjalah ! Bekerja itu adalah ibadah dan berprestasi itu sesungguhnya sangatlah indah.”

Keenam :
”Hiduplah dengan hemat. Jauhilah segala perbuatan mubazir. Biasakanlah dirimu untuk menabung karena sifat yang hemat terhadap harta yang dimiliki menunjukkan seseorang yang waspada untuk senantiasa mempersiapkan diri agar hari esok menjadi lebih baik. Akan tetapi yang perlu diingat adalah hemat bukan berarti kikir melainkan tidak berlebihan atas segala hal.”

Ketujuh :
”Sediakan dan rencanakan selalu untuk menyambung tali silaturrahim dengan teman, kerabat dan saudara seiman. Jadikan dirimu sebagai orang yang senantiasa gelisah apabila lama tak berkunjung kerumah sahabatmu. Janganlah engkau sekali – kali memutuskan tali silaturrahim karena Rasulullah SAW melarang kita untuk saling tidak bertegur sapa lebih dari tiga hari. Sabdanya pula : Siapa yang tidak menyayangi maka tidak akan disayangi oleh Allah. Silaturrahim pada dasarnya merupakan wujud rasa sayang menyayangi antar sesama muslim yang dapat menciptakan kedamaian dengan adanya tali cinta yang kuat dalam kehidupan.”

Kedelapan :
”Janganlah sekali – kali menyebarkan cela dan kelemahan saudaramu sesama muslim. Justru menjadi kewajiban kita untuk menutupi kekurangan / aib yang dimiliki seorang muslim dihadapan orang lain. Ingatkanlah ia apabila melakukan kesalahan sehingga dapat kembali ke jalan yang benar dan maafkanlah ia jika ia berbuat salah padamu. Sesungguhnya setiap muslim adalah bersaudara dan laksana satu badan. Jika ada salah satu anggota badan yang sakit maka seluruh badan akan merasakannya.”

Kesembilan :
”Biasakanlah dirimu untuk senantiasa membaca dan menghayati ayat – ayat Al Qur’an walaupun hanya satu ayat setiap harinya. Sesungguhnya Allah lebih menyukai amalan yang meski hanya sedikit namun dilakukan dengan rutin dan bersungguh – sungguh, ketimbang melakukan amal ibadah yang banyak namun jarang. Bertekadlah untuk selalu dapat mempraktekkan apa yang diperintahkan Allah padamu melalui Al Qur’an, secara konsekuen dan bersungguh - sungguh.”

Kesepuluh :
Berusahalah untuk selalu menjadi juru dakwah, menebarkan benih – benih tauhid dan berusahalah agar dirimu menjadi contoh tauladan orang – orang yang ada disekitarmu. Sampaikanlah walau hanya satu ayat dan katakanlah yang benar meskipun terasa pahit. Selain itu, gemarlah membaca karena setiap sudut kehidupan adalah penuh dengan ilmu dan hikmah yang tak berbilang banyaknya.

Oleh sebab itu, sangatlah bijak kiranya apabila hari ini kita menyimak sebuah peringatan dari kekasih kita, Rasulullah Muhammad SAW agar kita jangan sampai menjadi :
> Orang yang menambah – nambahkan Al Qur’an;
> Orang yang mendustakan takdir;
> Orang yang menghambakan diri kepada yang dzalim;
> Orang yang memuliakan siapa yang dihinakan oleh Allah SWT dan menghinakan siapa yang dimuliakan oleh Allah SWT;
> Orang yang menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah SWT;
> Orang yang meninggalkan sunnah nabi.
Jadi, perbanyaklah taubat sebelum datang wafatmu, sholatlah tepat pada waktunya sebelum engkau disholatkan.

GALERI FOTO

GALERI FOTO
Pemberian bantuan dana pendidikan kepada Ananda Rahmat Yusup di Kel. Mogolaing, untuk meneruskan pendidikan ke Pondok Pesantren Hubulo di Gorontalo