Kamis, 28 Juni 2007

Pelatihan Manajemen Zakat bagi Pengurus LAZ Totabuan Pusat.

Setelah kegiatan dan program kerja LAZ Totabuan mulai berjalan, pengurus menyadari sepenuhnya akan amanah dan tanggung jawabnya sebagai pengurus (amil), oleh karena itu, disepakati akan diadakan kegiatan pelatihan mengenai manajemen Lembaga Amil Zakat untuk pengurus harian. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari selasa 14 Mei 2007 bertempat di Gedung Aditrina Kemang Jakarta Selatan. Gedung ini adalah kantor milik pengusaha asal Totabuan H. Achmad marendes, MBA.


Kegiatan pelatihan Manajemen Zakat ini menghadirkan 2 orang narasumber, yaitu KH. Ahmad Shonhaji, S.Ag, dari Baznas Dompet Dhuafa Republika dan Drs. Iqbal Setyarso, Manager Produksi PT.Khairul Bayaan yang juga merupakan seorang Motivator Sosial yang telah banyak terlibat dalam kegiatan sosial dan penulisan buku kemanusiaan. Materi yang dibawakan kedua pemateri adalah mengenai konsep lembaga amil zakat secara umum, yang diharapkan dapat menjadi modal dasar bagi pengurus LAZ Totabuan dalam melaksanakan tugas dan amanah sebagai amil.


Pengurus yang ikut dalam pelatihan ini adalah; Direktur Muliadi Mokodompit, SE., Manager Fundraising Hardi Ginoga, Manager Pendayagunaan Drs. Andi Ladu Manoppo, MPd., Manager keuangan Hj.Tazy Adipraty Damopolii, SH., Kepala Divisi Ziswaf Drs. M. Yamin Damopolii, Kepala Divisi Humas & Data M. Noor Awaludin Asjhar, S.Sos., Dewan Pembina H. Achmad Marendes, MBA., dan Wahyudi Mokodompit. Kegiatan ini diisi materi dan tanya jawab seputar pengelolaan lembaga amil zakat secara umum. Pada kesempatan tersebut dilakukan juga pemberian bantuan beasiswa kepada 2 putra Totabuan, yaitu : Erwin Paransi dan Kifli Arisandi Damopolii. Pelatihan Zakat seperti ini kedepan akan dilaksanakan secara bertahap untuk semua pengurus LAZ Totabuan di seluruh Indonesia.

TONGGINA

Dalam kehidupan sehari – hari kita selalu berusaha mengarah ke hal – hal yang baik sebagai semangat serta gairah hidup. Berikut ini ada beberapa tonggina yang perlu kita camkan :

Pertama :
”Hormatilah dan selalu takzim pada orang tuamu. Hiburlah merekan dengan kemuliaan akhlakmu dan janganlah berkata keras atau ucapan yang menyinggung perasaannya. Sesungguhnya kemuliaan seorang muslim itu terletak pada cara dirinya menghormati orang tuanya, serta pribadi yang membawa keteduhan, rendah hati penampilannya dan lemah lembut tutur katanya.”

Kedua :
”Latihlah dirimu untuk sholat tepat pada waktunya. Biasakan dan berusahalah untuk selalu mengajak teman melakukan sholat berjamaah serta upayakan dengan segala kemauan yang kuat agar dapat bangun di tengah malam untuk shalat tahajud. Pada saat itu, luluhkan dirimu dalam samudera zikir dan perbanyaklah berdoa.”

Ketiga :
”Selalu siap untuk untuk memberi pertolongan atas dasar al birri wat – taqwa, dan jangan menunggu agar orang lain meminta jasamu. Ulurkanlah tanganmu bagi mereka yang sangat membutuhkan pertolongan.”

Keempat :
”Jagalah lidahmu, jangan berdusta. Janganlah terlena karena terlalu banyak canda dan tawa, hadapilah hidup ini dengan penuh keseriusan.”

Kelima :
”Bekerjalah dengan selalu berusaha agar ada hal baik yang selalu engkau kerjakan. Janganlah dibiarkan satu hari berlalu tanpa adanya amalan. Sesungguhnya harga final seseorang itu terletak pada dua hal, yaitu : Iman sebagai asset ilahiyyah, serta amal sebagai realisasi cintamu kepada-Nya. Oleh karena itu bekerjalah ! Bekerja itu adalah ibadah dan berprestasi itu sesungguhnya sangatlah indah.”

Keenam :
”Hiduplah dengan hemat. Jauhilah segala perbuatan mubazir. Biasakanlah dirimu untuk menabung karena sifat yang hemat terhadap harta yang dimiliki menunjukkan seseorang yang waspada untuk senantiasa mempersiapkan diri agar hari esok menjadi lebih baik. Akan tetapi yang perlu diingat adalah hemat bukan berarti kikir melainkan tidak berlebihan atas segala hal.”

Ketujuh :
”Sediakan dan rencanakan selalu untuk menyambung tali silaturrahim dengan teman, kerabat dan saudara seiman. Jadikan dirimu sebagai orang yang senantiasa gelisah apabila lama tak berkunjung kerumah sahabatmu. Janganlah engkau sekali – kali memutuskan tali silaturrahim karena Rasulullah SAW melarang kita untuk saling tidak bertegur sapa lebih dari tiga hari. Sabdanya pula : Siapa yang tidak menyayangi maka tidak akan disayangi oleh Allah. Silaturrahim pada dasarnya merupakan wujud rasa sayang menyayangi antar sesama muslim yang dapat menciptakan kedamaian dengan adanya tali cinta yang kuat dalam kehidupan.”

Kedelapan :
”Janganlah sekali – kali menyebarkan cela dan kelemahan saudaramu sesama muslim. Justru menjadi kewajiban kita untuk menutupi kekurangan / aib yang dimiliki seorang muslim dihadapan orang lain. Ingatkanlah ia apabila melakukan kesalahan sehingga dapat kembali ke jalan yang benar dan maafkanlah ia jika ia berbuat salah padamu. Sesungguhnya setiap muslim adalah bersaudara dan laksana satu badan. Jika ada salah satu anggota badan yang sakit maka seluruh badan akan merasakannya.”

Kesembilan :
”Biasakanlah dirimu untuk senantiasa membaca dan menghayati ayat – ayat Al Qur’an walaupun hanya satu ayat setiap harinya. Sesungguhnya Allah lebih menyukai amalan yang meski hanya sedikit namun dilakukan dengan rutin dan bersungguh – sungguh, ketimbang melakukan amal ibadah yang banyak namun jarang. Bertekadlah untuk selalu dapat mempraktekkan apa yang diperintahkan Allah padamu melalui Al Qur’an, secara konsekuen dan bersungguh - sungguh.”

Kesepuluh :
Berusahalah untuk selalu menjadi juru dakwah, menebarkan benih – benih tauhid dan berusahalah agar dirimu menjadi contoh tauladan orang – orang yang ada disekitarmu. Sampaikanlah walau hanya satu ayat dan katakanlah yang benar meskipun terasa pahit. Selain itu, gemarlah membaca karena setiap sudut kehidupan adalah penuh dengan ilmu dan hikmah yang tak berbilang banyaknya.

Oleh sebab itu, sangatlah bijak kiranya apabila hari ini kita menyimak sebuah peringatan dari kekasih kita, Rasulullah Muhammad SAW agar kita jangan sampai menjadi :
> Orang yang menambah – nambahkan Al Qur’an;
> Orang yang mendustakan takdir;
> Orang yang menghambakan diri kepada yang dzalim;
> Orang yang memuliakan siapa yang dihinakan oleh Allah SWT dan menghinakan siapa yang dimuliakan oleh Allah SWT;
> Orang yang menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah SWT;
> Orang yang meninggalkan sunnah nabi.
Jadi, perbanyaklah taubat sebelum datang wafatmu, sholatlah tepat pada waktunya sebelum engkau disholatkan.

GALERI FOTO

GALERI FOTO
Pemberian bantuan dana pendidikan kepada Ananda Rahmat Yusup di Kel. Mogolaing, untuk meneruskan pendidikan ke Pondok Pesantren Hubulo di Gorontalo