Kamis, 28 Juni 2007

Silaturahim Bulanan Ke-3 Yayasan Totabuan

Hari Jumat 11 Mei 2007, bertempat di kediaman Anggota Dewan Pembina Yayasan Totabuan H. Achmad Marendes, MBA., diadakan rapat gabungan bulanan yang ke-3 kalinya. Dalam pertemuan tersebut diisi dengan berbagai kegiatan keagamaan sebelum membicarakan agenda intern Yayasan Totabuan. Diawali dengan sholat Magrib berjamaah, yang langsung dipimpin Muliadi Mokodompit, kemudian dilanjutkan ceramah Hikmah Rukun Islam yang disampaikan oleh Ustad Drs. M. Yamin Damopolii.

Dalam ceramahnya Ustad Yamin menjelaskan bahwa 5 Rukun Islam dapat digambarkan ibarat membangun rumah; (1) syahadat diibaratkan sebagai Fondasi Rumah, dimana sangat penting dan menjadi dasar dalam kehidupan seorang muslim. (2) Shalat diibaratkan sebagai tiang rumah, yang jika tidak kuat maka rumah pasti akan runtuh. (3) Puasa diibaratkan sebagai dinding rumah yang berfungsi melindungi (4) Zakat diibaratkan fentilasi, jendela & pintu, yang sangat penting dalam sebuah bangunan, dimana jika ketiga hal itu tidak ada maka tidak sempurna sebuah rumah (5) Haji diibaratkan sebagai atap dalam sebuah rumah, dimana bagi yang mempunyai kemampuan hukumnya adalah wajib.

Ketika waktu sholat Isya tiba, semua yang hadir langsung melaksanakan sholat secara berjama'ah yang dipimpin langsung Ir. Ridwan Lasabuda, M.Sc., kemudian dilanjutkan makan malam. Menu yang disiapkan tuan rumah sangat istimewa, dimana Bubur manado (Tinutuan) selalu tersaji. Sehabis makan malam jama’ah kembali mendapatkan siraman rohani yang kali ini dibawakan Ustad H. Insan L.S. Mokoginta. Dalam ceramahnya yang menggunakan proyektor, Ustad yang Mualaf ini secara jelas dan gamblang menjelaskan permasaalahan kristenisasi yang gencar dipropagandakan secara sepihak dan cenderung menipu oleh kaum Nasrani ditanah air. Seperti penistaan Al Qur,an, rekayasa keajaiban pengobatan dengan tangan Tuhan, Orang yang pura-pura mengaku Muslim dan berbagai rekayasa jahat lainnya.

Diakhir pertemuan, dilangsungkan acara rapat/silaturahmi. Dalam silaturahmi tersebut ada beberapa hal yang dibicarakan bersama untuk kemajuan dan silaturahim masyarakat Totabuan baik di Jakarta maupun di daerah. Hj. Dasima Mokodongan, menekankan pentingnya silaturahmi terutama agar masyarakat Totabuan bisa saling tumbuh kepedulian terhadap saudaranya yang mengalami musibah seperti sakit atau meninggal dunia. Sementara Nani A .Mokodongan mengharapkan agar kedepan majelis taklim masyarakat Totabuan di Jakarta dapat lebih tingkatkan dan kalau bisa dapat disatukan dalam moment tertentu. Pada kesempatan lain Ir. Jaya F. Mokoginta, M.Si., putra Totabuan yang kini tengah menyelesaikan program Doktor Ilmu Politik di Universitas Indonesia, menyampaikan pentingnya masyarakat Totabuan menyatukan setiap ide dan kekuatan dalam menggolkan setiap program atau isu bersama untuk kepentingan masyarakat Totabuan dimanapun berada.

TONGGINA

Dalam kehidupan sehari – hari kita selalu berusaha mengarah ke hal – hal yang baik sebagai semangat serta gairah hidup. Berikut ini ada beberapa tonggina yang perlu kita camkan :

Pertama :
”Hormatilah dan selalu takzim pada orang tuamu. Hiburlah merekan dengan kemuliaan akhlakmu dan janganlah berkata keras atau ucapan yang menyinggung perasaannya. Sesungguhnya kemuliaan seorang muslim itu terletak pada cara dirinya menghormati orang tuanya, serta pribadi yang membawa keteduhan, rendah hati penampilannya dan lemah lembut tutur katanya.”

Kedua :
”Latihlah dirimu untuk sholat tepat pada waktunya. Biasakan dan berusahalah untuk selalu mengajak teman melakukan sholat berjamaah serta upayakan dengan segala kemauan yang kuat agar dapat bangun di tengah malam untuk shalat tahajud. Pada saat itu, luluhkan dirimu dalam samudera zikir dan perbanyaklah berdoa.”

Ketiga :
”Selalu siap untuk untuk memberi pertolongan atas dasar al birri wat – taqwa, dan jangan menunggu agar orang lain meminta jasamu. Ulurkanlah tanganmu bagi mereka yang sangat membutuhkan pertolongan.”

Keempat :
”Jagalah lidahmu, jangan berdusta. Janganlah terlena karena terlalu banyak canda dan tawa, hadapilah hidup ini dengan penuh keseriusan.”

Kelima :
”Bekerjalah dengan selalu berusaha agar ada hal baik yang selalu engkau kerjakan. Janganlah dibiarkan satu hari berlalu tanpa adanya amalan. Sesungguhnya harga final seseorang itu terletak pada dua hal, yaitu : Iman sebagai asset ilahiyyah, serta amal sebagai realisasi cintamu kepada-Nya. Oleh karena itu bekerjalah ! Bekerja itu adalah ibadah dan berprestasi itu sesungguhnya sangatlah indah.”

Keenam :
”Hiduplah dengan hemat. Jauhilah segala perbuatan mubazir. Biasakanlah dirimu untuk menabung karena sifat yang hemat terhadap harta yang dimiliki menunjukkan seseorang yang waspada untuk senantiasa mempersiapkan diri agar hari esok menjadi lebih baik. Akan tetapi yang perlu diingat adalah hemat bukan berarti kikir melainkan tidak berlebihan atas segala hal.”

Ketujuh :
”Sediakan dan rencanakan selalu untuk menyambung tali silaturrahim dengan teman, kerabat dan saudara seiman. Jadikan dirimu sebagai orang yang senantiasa gelisah apabila lama tak berkunjung kerumah sahabatmu. Janganlah engkau sekali – kali memutuskan tali silaturrahim karena Rasulullah SAW melarang kita untuk saling tidak bertegur sapa lebih dari tiga hari. Sabdanya pula : Siapa yang tidak menyayangi maka tidak akan disayangi oleh Allah. Silaturrahim pada dasarnya merupakan wujud rasa sayang menyayangi antar sesama muslim yang dapat menciptakan kedamaian dengan adanya tali cinta yang kuat dalam kehidupan.”

Kedelapan :
”Janganlah sekali – kali menyebarkan cela dan kelemahan saudaramu sesama muslim. Justru menjadi kewajiban kita untuk menutupi kekurangan / aib yang dimiliki seorang muslim dihadapan orang lain. Ingatkanlah ia apabila melakukan kesalahan sehingga dapat kembali ke jalan yang benar dan maafkanlah ia jika ia berbuat salah padamu. Sesungguhnya setiap muslim adalah bersaudara dan laksana satu badan. Jika ada salah satu anggota badan yang sakit maka seluruh badan akan merasakannya.”

Kesembilan :
”Biasakanlah dirimu untuk senantiasa membaca dan menghayati ayat – ayat Al Qur’an walaupun hanya satu ayat setiap harinya. Sesungguhnya Allah lebih menyukai amalan yang meski hanya sedikit namun dilakukan dengan rutin dan bersungguh – sungguh, ketimbang melakukan amal ibadah yang banyak namun jarang. Bertekadlah untuk selalu dapat mempraktekkan apa yang diperintahkan Allah padamu melalui Al Qur’an, secara konsekuen dan bersungguh - sungguh.”

Kesepuluh :
Berusahalah untuk selalu menjadi juru dakwah, menebarkan benih – benih tauhid dan berusahalah agar dirimu menjadi contoh tauladan orang – orang yang ada disekitarmu. Sampaikanlah walau hanya satu ayat dan katakanlah yang benar meskipun terasa pahit. Selain itu, gemarlah membaca karena setiap sudut kehidupan adalah penuh dengan ilmu dan hikmah yang tak berbilang banyaknya.

Oleh sebab itu, sangatlah bijak kiranya apabila hari ini kita menyimak sebuah peringatan dari kekasih kita, Rasulullah Muhammad SAW agar kita jangan sampai menjadi :
> Orang yang menambah – nambahkan Al Qur’an;
> Orang yang mendustakan takdir;
> Orang yang menghambakan diri kepada yang dzalim;
> Orang yang memuliakan siapa yang dihinakan oleh Allah SWT dan menghinakan siapa yang dimuliakan oleh Allah SWT;
> Orang yang menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah SWT;
> Orang yang meninggalkan sunnah nabi.
Jadi, perbanyaklah taubat sebelum datang wafatmu, sholatlah tepat pada waktunya sebelum engkau disholatkan.

GALERI FOTO

GALERI FOTO
Pemberian bantuan dana pendidikan kepada Ananda Rahmat Yusup di Kel. Mogolaing, untuk meneruskan pendidikan ke Pondok Pesantren Hubulo di Gorontalo