Kamis, 28 Juni 2007

Silaturahim Bulanan ke – 4 Yayasan Totabuan

Mengingat makin banyaknya koordinasi yang harus dilaksanakan pengurus, maka pada hari Kamis 31 Mei 2007, ba’da Sholat Isya, dengan bertempat dikediaman Ketua Dewan Pembina Hj. Salsia D. Nasution Manoppo, rapat gabungan seluruh pengurus dan Pembina Yayasan Totabuan kembali dilaksanakan. Dalam rapat tersebut dibahas berbagai agenda antara lain: Buletin Totabuan sebagai media komunikasi, Persiapan Pengukuhan pengurus LAZ Totabuan di Kotamobagu dan berbagai hal terkait lainya.

Dalam kesempatan tersebut Hj. Salsia D Nasution Manoppo selaku Ketua Dewan Pembina, meminta agar Buletin Totabuan dapat dkelola secara baik dan profesional agar dapat terbit secara reguler sebagai media komunikasi intern masyarakat Totabuan sekaligus sosialisasi zakat. Beliau bahkan secara langsung menyerahkan dana untuk infaq langganan Buletin Totabuan selama 1 tahun. Selain itu selaku ketua Dewan Pembina beliau menyatakan akan hadir secara langsung dalam pengukuhan pengurus LAZ Totabuan di Kotamobagu. Sementara itu Dewan Pembina lainnya, Ir.H.Yahya Janggola, juga mengingatkan pentingnya koordinasi dan sosialisasi zakat di tengah masyarakat Totabuan. Beliau juga menyatakan akan hadir dalam pengukuhan pengurus LAZ Totabuan di Kotamobagu.

Pada kesempatan tersebut, ketua Pengajian Totabuan Matali Jakarta, Hj. Dien Yambo, menyarankan agar semua kelompok pengajian/arisan masyarakat Totabuan di Jakarta dan sekitarnya agar dapat bersinergi dengan LAZ Totabuan dalam pengumpulan dan sosialisasi zakat, begitu juga mengenai Infaq Buletin Totabuan. “Saya akan mulai dari Pengajian Matali, dimana selain Infaq Bulanan juga harus dikumpul Infaq Buletin,” ujar Ibu Dien tegas.
Sementara itu diakhir rapat koordinasi, Anggota Dewan Pembina Yayasan Totabuan, Drs.H. Djelantik Mokodompit beserta dua Putra Totabuan yang sedang menyelesaikan program Doktor, Jaya Mokoginta dan Ridwan Lasabuda juga ikut hadir dan menyampaikan berbagai pikiran mengenai Bumi Totabuan kedepan. Drs.H.Djelantik Mokodompit, menyampaikan antara lain bahwa secara pribadi & lembaga akan membantu semua program Yayasan Totabuan, termasuk kegiatan pengukuhan di Kotamobagu akhir Juni 2007. Beliau juga meminta agar masyarakat Totabuan dimanapun berada agar dapat menyatukan langkah dan visi untuk pembangunan Bolmong kedepan, apalagi saat itu sudah masuk dalam usulan legislasi pembentukan dua wilayah baru yaitu Bolmong Timur dan Bolmong Selatan. Diakhir penyampaiannya, tokoh Totabuan yang kharismatik dan low profile ini, juga menyampaikan sekali lagi bahwa semua persoalan menyangkut politik di bumi Totabuan akibat imbas Pilkada tahun lalu, sudah selesai. ”Saya tetap anggota DPR RI, dan Mama Didi adalah Bupati Bolmong yang sah, sehingga tidak ada lagi dikotomi antar kepentingan. Mari rapatkan barisan menyongsong Bolmong baru yang mandiri dan bermartabat,” ujar Papa Raski. Sedangkan Jaya Mokoginta dan Ridwan Lasabuda juga menyampaikan pandangan agar Bolmong kedepan perlu penataan dan perencanaan yang terpadu, terukur dan terencana. Sesuai rapat Papa Raski, terlibat dialog yang sangat akrab dan menyatu dengan komponen generasi muda Bolmong Jakarta.

TONGGINA

Dalam kehidupan sehari – hari kita selalu berusaha mengarah ke hal – hal yang baik sebagai semangat serta gairah hidup. Berikut ini ada beberapa tonggina yang perlu kita camkan :

Pertama :
”Hormatilah dan selalu takzim pada orang tuamu. Hiburlah merekan dengan kemuliaan akhlakmu dan janganlah berkata keras atau ucapan yang menyinggung perasaannya. Sesungguhnya kemuliaan seorang muslim itu terletak pada cara dirinya menghormati orang tuanya, serta pribadi yang membawa keteduhan, rendah hati penampilannya dan lemah lembut tutur katanya.”

Kedua :
”Latihlah dirimu untuk sholat tepat pada waktunya. Biasakan dan berusahalah untuk selalu mengajak teman melakukan sholat berjamaah serta upayakan dengan segala kemauan yang kuat agar dapat bangun di tengah malam untuk shalat tahajud. Pada saat itu, luluhkan dirimu dalam samudera zikir dan perbanyaklah berdoa.”

Ketiga :
”Selalu siap untuk untuk memberi pertolongan atas dasar al birri wat – taqwa, dan jangan menunggu agar orang lain meminta jasamu. Ulurkanlah tanganmu bagi mereka yang sangat membutuhkan pertolongan.”

Keempat :
”Jagalah lidahmu, jangan berdusta. Janganlah terlena karena terlalu banyak canda dan tawa, hadapilah hidup ini dengan penuh keseriusan.”

Kelima :
”Bekerjalah dengan selalu berusaha agar ada hal baik yang selalu engkau kerjakan. Janganlah dibiarkan satu hari berlalu tanpa adanya amalan. Sesungguhnya harga final seseorang itu terletak pada dua hal, yaitu : Iman sebagai asset ilahiyyah, serta amal sebagai realisasi cintamu kepada-Nya. Oleh karena itu bekerjalah ! Bekerja itu adalah ibadah dan berprestasi itu sesungguhnya sangatlah indah.”

Keenam :
”Hiduplah dengan hemat. Jauhilah segala perbuatan mubazir. Biasakanlah dirimu untuk menabung karena sifat yang hemat terhadap harta yang dimiliki menunjukkan seseorang yang waspada untuk senantiasa mempersiapkan diri agar hari esok menjadi lebih baik. Akan tetapi yang perlu diingat adalah hemat bukan berarti kikir melainkan tidak berlebihan atas segala hal.”

Ketujuh :
”Sediakan dan rencanakan selalu untuk menyambung tali silaturrahim dengan teman, kerabat dan saudara seiman. Jadikan dirimu sebagai orang yang senantiasa gelisah apabila lama tak berkunjung kerumah sahabatmu. Janganlah engkau sekali – kali memutuskan tali silaturrahim karena Rasulullah SAW melarang kita untuk saling tidak bertegur sapa lebih dari tiga hari. Sabdanya pula : Siapa yang tidak menyayangi maka tidak akan disayangi oleh Allah. Silaturrahim pada dasarnya merupakan wujud rasa sayang menyayangi antar sesama muslim yang dapat menciptakan kedamaian dengan adanya tali cinta yang kuat dalam kehidupan.”

Kedelapan :
”Janganlah sekali – kali menyebarkan cela dan kelemahan saudaramu sesama muslim. Justru menjadi kewajiban kita untuk menutupi kekurangan / aib yang dimiliki seorang muslim dihadapan orang lain. Ingatkanlah ia apabila melakukan kesalahan sehingga dapat kembali ke jalan yang benar dan maafkanlah ia jika ia berbuat salah padamu. Sesungguhnya setiap muslim adalah bersaudara dan laksana satu badan. Jika ada salah satu anggota badan yang sakit maka seluruh badan akan merasakannya.”

Kesembilan :
”Biasakanlah dirimu untuk senantiasa membaca dan menghayati ayat – ayat Al Qur’an walaupun hanya satu ayat setiap harinya. Sesungguhnya Allah lebih menyukai amalan yang meski hanya sedikit namun dilakukan dengan rutin dan bersungguh – sungguh, ketimbang melakukan amal ibadah yang banyak namun jarang. Bertekadlah untuk selalu dapat mempraktekkan apa yang diperintahkan Allah padamu melalui Al Qur’an, secara konsekuen dan bersungguh - sungguh.”

Kesepuluh :
Berusahalah untuk selalu menjadi juru dakwah, menebarkan benih – benih tauhid dan berusahalah agar dirimu menjadi contoh tauladan orang – orang yang ada disekitarmu. Sampaikanlah walau hanya satu ayat dan katakanlah yang benar meskipun terasa pahit. Selain itu, gemarlah membaca karena setiap sudut kehidupan adalah penuh dengan ilmu dan hikmah yang tak berbilang banyaknya.

Oleh sebab itu, sangatlah bijak kiranya apabila hari ini kita menyimak sebuah peringatan dari kekasih kita, Rasulullah Muhammad SAW agar kita jangan sampai menjadi :
> Orang yang menambah – nambahkan Al Qur’an;
> Orang yang mendustakan takdir;
> Orang yang menghambakan diri kepada yang dzalim;
> Orang yang memuliakan siapa yang dihinakan oleh Allah SWT dan menghinakan siapa yang dimuliakan oleh Allah SWT;
> Orang yang menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah SWT;
> Orang yang meninggalkan sunnah nabi.
Jadi, perbanyaklah taubat sebelum datang wafatmu, sholatlah tepat pada waktunya sebelum engkau disholatkan.

GALERI FOTO

GALERI FOTO
Pemberian bantuan dana pendidikan kepada Ananda Rahmat Yusup di Kel. Mogolaing, untuk meneruskan pendidikan ke Pondok Pesantren Hubulo di Gorontalo